--Orang desa harus melek teknologi!--
Kalimat ini jadi pelecut bagi saya yang kini
berdomisili di desa. Hidup di desa jauh dari sarana prasarana yang bisa menunjang
passion saya. Passion yang sudah bisa
saya ‘tebak’ sejak duduk dibangku sekolah dasar yakni menulis dan bisnis. Buku
pelajaran saya penuh dengan curhatan, tiap jam istirahat saya mengeluarkan snack yang saya beli dari pasar dijual
ke teman-teman. Karena suka menulis, saya pun kerap mencari sahabat pena,
alamatnya, saya dapat dari majalah Bobo dan Mentari. Kalau urusan jualan, hasil
laba yang saya dapat, jadi tambahan uang saku.
Menulis dan bisnis. Awalnya hanya suka, tapi
lama-lama kedua aktivitas ini bikin saya ketagihan. Sampai beranjak remaja, saya masih saja melakukannya
tanpa arahan yang jelas dari orang-orang terdekat. Bahkan kedua orang tua juga
‘cuek’, asal anaknya naik kelas dan dapat rangking, itu sudah cukup.