Baru kali ini nulis dengan tema
yang lumayan berat. Kenapa sih rupiah melemah?Pasar Modal terguncang? Ehm,
pertanyaan ini merupakan pucuk dari ‘mau dibawa kemana ekonomi Indonesia’? sebenarnya
hampir sama dengan kasus ‘krisis’ pada tahun 2008, yang namanya memakai sistem
kapitalis mungkin saja beberapa tahun lagi juga akan mengulang sejarah. Setahu
saya, banyak pihak yang memprediksi kondisi ini dikarenakan masalah eksternal
yakni kondisi pasar. Gilaaa…kurs tengah Bank Indonesia sudah mencapai Rp.
10.500,- per dollar AS.
Eh, tapi disinyalir memang
terjadi defisit neraca perdagangan. Tak ada sinergi antara kebijakan fiscal dan
moneter. Bayangin coba nilai komoditas dan ekspor dari hari ke hari menurun
sedangkan nilai impor mengalami
kenaikan. Entahlah, apakah ini kegagalan pemerintah genjot produktivitas
nasional sehingga pertumbuhan ekonomi hanya bertumpu pada nilai konsumsi.
*tunjuk diri nih* ---*konsumtif nggak sih*
Duhai bapak/ibu menteri…gimana
dong? rupiah harus bisa dikendalikan…jangan sampai biaya hidup semakin naik dan
mencekik sektor riil.
Layaknya sebuah bisnis, mengatur cashflow nasional harus diupayakan, mendongkrak
nilai ekspor dan nilai ekspor pun harus dikendalikan. Produksi nasional dari
sektor pertanian, kelautan, perkapalan dan masih banyak lagi Indonesia kaya
banget. Kurangi pajak ekspor dan gencarkan promosi perdagangan secara agresif
tentu sangat membantu para pembisnis di Indonesia. Btw, saya juga pengen loh
punya bisnis skala ekspor? Xixixixi…………
Bagaimanapun, sektor riil seperti
industri menengah dan kecil bisa jadi ‘obat’ di kala rupiah sulit dikendalikan.
Membuka lebar lapangan pekerjaan, anggaran yang benar-benar terealisasi,
program pedesaan, sosial dan UMKM harus segera dipercepat. Berharap, rupiah
tetap stabil dan biaya hidup murah. *maklum masih pegawai, mungkin kalau sudah
jadi pengusaha yang dipikir bukan perut pribadi tapi lebih ‘berat’ lagi, memberi
makan orang banyak.
Well, Semoga bangsa ini selalu
diberkahi Allah SWT.
Yang baca juga ikut mengerutkan kening nih :D
BalasHapusHahaha...masak sih, mba dulu jurusan ekonomi pembangunan kan? :)
BalasHapusSetiap saat jika membaca ttg kurs rupiah, saya selalu berharap rupiah kita bisa terus menguat, tapi ternyata tidak! hiks...
BalasHapus